Sistem Informasi Desa Plana

SEJARAH DESA PLANA

🧾 Sejarah Singkat Desa Plana

Desa Plana berdiri sekitar tahun 1921 sebagai hasil dari penggabungan tiga desa kecil, yaitu Jurangmangu, Bantardau, dan satu wilayah lain yang saat itu belum bernama pasti. Ketiga desa ini digabungkan berdasarkan peraturan administratif yang berlaku pada masa itu, dengan tujuan memperkuat tata kelola wilayah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kerja sama antarwilayah.

Mayoritas penduduk Desa Plana sejak awal menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan buruh, yang hingga kini masih menjadi mata pencaharian utama masyarakat. Lahan-lahan pertanian yang subur di sekitar desa mendukung kehidupan agraris yang kuat dan berkelanjutan.

Nama “Plana” sendiri memiliki nilai historis dan spiritual yang cukup dalam. Menurut cerita turun-temurun, nama ini berasal dari sosok ulama dan musafir bernama Syekh Maulana Maghribi. Dalam perjalanannya menyebarkan ajaran Islam ke berbagai pelosok tanah Jawa, beliau singgah di wilayah yang kini menjadi Desa Plana. Melihat jumlah penduduk yang masih sedikit, beliau memberi nama "Plana", yang diyakini merupakan adaptasi dari kata "Maulana" atau “Perkelana” (musafir) sebagai penanda wilayah yang masih baru dan belum padat penduduknya.

Nama tersebut tetap dipertahankan hingga sekarang sebagai bentuk penghormatan kepada sejarah dan tokoh yang pernah memberikan identitas pada desa ini. Kini, Desa Plana berkembang sebagai wilayah yang menjunjung nilai kebersamaan, religiusitas, dan ketekunan dalam bekerja, sebagaimana nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendahulu.


Tulis Komentar